Sabtu, 26 Maret 2016

Jenis Chamaeleon

chamaeleon adalah reptil yang populer karena kemampuannya mengubah warna kulit. Ada lebih dari 120 spesies yang termasuk dalam keluarga bunglon. Hewan ini memiliki penampilan yang unik. Ada yang hanya dapat berubah warna dari coklat ke hijau dan sebaliknya, namun banyak juga yang memiliki banyak koleksi warna menakjubkan di tubuhnya. Karena warna dan sosoknyalah, mereka digemari di Amerika serta Eropa, bahkan di Indonesia.


1. Chamaeleo Melleri
     Chameleon ini memiliki tanduk kecil pada moncongnya. Tubuhnya berlatar belakang warna cokelat marmer (atau kadang-kadang hijau terang) dengan jarak strip kuning yang lebar. Adanya bintik hitam membuat warnanya sangat kontras. Dia melepaskan kulitnya setiap 2-3 bulan. Keunikan terjadi pada chameleon jantan dan bentina. Chameleon jantan sering “mengangguk-anggkuk” (nodding) secara berturut turut selama 3-4 jam (pergerakan iin benar-benar kentakan kepala ke arah belakang) dan chameleon betina juga akan melakukan balasan goyangannya.
Orang awam mungkin akan terkejut, bila selama 6 minggu chameleon jantan tidak melakukan aktivitas bahkan makan pun tidak. Dengan melakukan hal tersebut chameleon merasa tenang. Yang jelas periode ini normal sebagai periode istirahat. Kemudian setelah itu memulai kembali makan dan mencoba kawin dengan chameleon betina.
Panjang tumbuh maksimal chameleon jenis ini sekitar 58 cm, dengan panjang ekor setengah dari panjang keseluruhannya yaitu sekitar 28-29 cm. Sebagian besar chameleon ini daerah penyebarannya di Madagaskar. Chameleon melleri dikenal juga dengan nama short-horned-chameleon.

2. Chameleon Veiled


     Chameleon ini memiliki warna tubuhnya cantik memiliki warna yang kontras. Chameleon ini sangat bagus dan cocok dipelihara karena mampu bertahan di daerah yang beriklim panas seperti di Indonesia. Yang cukup menarik pada chameleon ini adalah di bagian kepalanya terdapat ‘tudung’, sepintas seperti telinga kelinci dan kelihatan cantik. Chameleon dari Yaman ini sangat baik melakukan kamuflase ketika berpindah tempat ke daerah dingin, atau saat berada pada semak-semak. Warnanya akan beradaptasi dengan lingkungan yang berada di sekitaranya, juga terhadap tumbuhan lumut yang berada di sisi ranting.


3. Chamaeleo jacksonii

     Chameleon ini mempunyai panjang tubuh 32 cm ini, berwarna hijau sampai kuning kecokelatan, kadang-kadang putih atau bintik-bintik cokelat. Yang lebih menarik dan unik, chameleon jantan mempunyai tiga tanduk panjang pada moncongnya, sedangkan pada betina tanduk ini biasanya berukuran kecil dan hanya ada satu tanduk pada bagian konikal.
Habitat chamaeleon ini adalah di bagian utara Afrika seperti Tanzania dan Kenya. Dan di habitat asalnya ia berada di hutan-hutan dataran tinggi. Ia termasuk salah satu jenis chameleon yang berhasil diternakkan dan jumlahnya cukup banyak.
Chamaeleo jacksonii akan lebih cocok dan bagus jika dipelihara di dataran tinggi seperti daerah Puncak-Bogor berketinggian 3.000 m dpl, dengan suhu 20-30°C. sedangkan bila dipelihara di terarium ia membutuhkan suhu 22 -26 °C pada siang hari dan 15-18°C pada malam hari, serta pemberian panas yang tetap dengan penyinaran UV biasa.


4. Chamaeleo parsonii

     Chameleon ini memiliki dua tipe moncong. Tipe pertama ujung moncong terlihat ke atas, sedangkan yang kedua bagian moncongnya keluar. Chameleon ini jika dilihat dengan teliti tampak unik dengan memakai helm yang panjang mengarah ke belakang kepalanya. Matanya mampu bergerak secara bebas berputar 360 derajat. Ia dapat mengamati mangsa dan sepintas dapat mengamati keadaan bahaya yang akan menimpanya.
Aneka warna tubuh yang dimiliki adalah kuning ternag, cokelat, dan hijau kebiruan, warna-warna yang sangat kontras. Dan perubahan warna akan terjadi bila lingkungan tidak menghendaki. Dia mempunyai panjang tubuh sekitar 61 cm, panjang ini merupakan ukuran maksium chameleon umumnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar